Jumat, 14 Januari 2011

Gigi Tikus


Tikus, sebuah produk alam yang rada kurang bagus nilainya di mata manusia, namun produk alam, sebagaimanapun buruknya di mata manusia, mengandung kebaikannya tersendiri

Tikus, dari binatang yang terpandang hina ini, banyak dari kemajuan ilmiah tak bisa dihasilkan tanpa peranannya (sebagai test subject...haha, peranan yang tak begitu membanggakan?), bahkan dari binatang ini terdapat pula kebijaksanaan yang bisa diekstrak oleh manusia

Tikus, sebagai binatang pengerat, diketahui sangat "rajin" untuk menggigiti sesuatu, atau mungkin bisa dibilang tiada hari tanpa kegiatan menggigit

Namun setiap kali menggigit, gigi sang tikus terkikis, yang karena ke"rajin"an sang tikus, menjadikannya selalu terkikis setiap hari

Tapi uniknya, gigi tikus sepertinya "ajaib", karena mampu tumbuh terus menerus seperti layaknya kuku, yang bila tidak "dipangkas" akan tumbuh sampai panjang dan... merepotkan, tapi untuk tikus, kualitas gigi tersebut sangat mutual dengan sifat rajin menggigitnya

Pertanyaannya adalah:

Apakah, sang tikus "menjadi rajin karena dikaruniai gigi ajaib", ataukah sang tikus "dikaruniai gigi ajaib karena rajin"?

Tapi yang pasti, tiada tikus yang tak bergigi (kecuali mungkin karena kenakalan seorang scientist), tikus dan giginya selalu bersama (kalimat sok bijak yang terdengar konyol...haha), manusia dan alam semesta selalu bersama, saya dan gadis cantik selalu...